Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat Desa Citeureup Melalui Progam Pembuatan Sabun di RW 06 Desa Citeureup

Pembukaan dan perkenalan program CSE Teknik Fisika kepada warga

Persoalan kesehatan masih merupakan tantangan di masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pemukiman padat di sekitar Universitas Telkom. Selain itu kebanyakan ibu rumah tangga di daerah tersebut berpenghasilan tidak tetap dengan kondisi ekonomi mereka yang memiliki banyak keterbatasan juga perlu ditingkatkan.

Koordinasi persiapan pelatihan sabun dan pemasangan wastafel

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah sabun mandi yang terkait erat dengan tingkat kesehatan masyarakat. Selain itu harga sabun tidak terlalu murah. Berdasarkan pertimbangan tersebut, salah satu tim pengabdian masyarakat Community Service Engagement (CSE) Teknik Fisika Telkom University mengadakan kegiatan pembuatan sabun  dengan material yang harganya lebih terjangkau masyarakat di RW 6 Desa Citeureup Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupate Bandung. Tim ini terdiri dari Dr. Ismudiati Puri Handayani(Ketua Tim), Hertiana Bethaningtyas D. K., M.T., dan Dr. Memoria Rosi yang didukung oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Muhammad Fikri Al Fatah, Fitri Atikah, dan Reska Mulyasari.  Selain itu, tim juga bantu oleh relawan mahasiswa yang terdiri dari Calica Rosnaomi, Diffa Farazky Yogasara, M. Ihsan Mauludin, Maulana Fauzana Athalla Halinda, Tania Verasta, dan Adi Arief Rahman. Tim pengabdian berharap dengan adanya proses pelatihan danpendampingan ini, produksi sabun tersebut dapat dipasarkan ke masyarakat sekitar.

Demo pembuatan sabun oleh tim pengabdian masyarakat

 

Praktek pembuatan sabun bersama warga RW 06

 

Salah satu warga mencoba menyelupkan tangan pada cairan sabun yang hampir jadi

 

Proses pengemasan cairan sabun

 

Produk sabun buatan tim CSE Teknik Fisika-bersama warga RW 6 Desa Citeureup siap untuk dibagikan

Selain itu tim pengabdian masyarakat juga mengadakan wastafel injak membiasakan cuci tangan. Kegiatan ini diikuti oleh kader PKK, perwakilan warga masyarakat, dan perwakilan Badan Usaha Milik Desa yang akan menjadi mitra pemasaran sabun. Hasil pembuatan sabun dibagikan secara gratis ke masyarakat. Mereka juga mulai diberi arahan untuk menawarkan sabun hasil buatannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *