[:en]Listrik merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hampir dalam setiap aktifitas manusia listrik menjadi kebutuhan yang tidak dapat terhindarkan, di antaranya adalah proses penerangan. Tanpa adanya asupan listrik, beberapa bagian dalam kehidupan dapat terhambat bahkan terhenti sama sekali. Di daerah jawa barat, kebutuhan listrik yang tinggi merupakan masalah yang perlu untuk segera diatasi. Walaupun suplai energi listrik telah ditopang oleh beberapa pembangkit listrik tenaga air (PLTA), kebutuhan terhadap energi listrik masih belum dapat terpenuhi seluruhnya. Proses pemadaman bergilir menjadi pilihan agar suplai energi listrik dapat digunakan merata bagi seluruh lapisan masyarakat tidak terkecuali untuk daerah Kampung Babakan Sagu, Kabupaten Bandung. Informasi terkait proses pemadaman bergilir yang terjadi, seringkali tidak tersampaikan dengan baik kepada warga sekitar. Oleh karenanya, sumber-sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk memenuhi energi listrik menjadi bagian yang perlu untuk dikembangkan dan diterapkan agar permasalahan penerangan bagi masyarakat sekitar akibat pemadaman bergilir dapat segera teratasi. Pembangkit listrik tenaga matahari (PLTS) yang hanya membutuhkan penyinaran matahari untuk membangkitkan listrik, menjadi solusi alternatif bagi masyarakat Kampung Babakan Sagu. Berdasarkan hal tersebut, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini, pembangkit listrik tenaga matahari akan diaplikasikan untuk kebutuhan penerangan tempat ibadah. Lokasi yang dijadikan sebagai sasaran pengabdian masyarakat adalah daerah Kampung Babakan Sagu yang berada di lingkungan pemerintah kabupaten Bandung. Berdasarkan pengalaman kami dalam pengembangan sistem pembangkit listrik tenaga matahari tersebut, kebutuhan penerangan di daerah Kampung Babakan Sagu sejatinya dapat terpenuhi khususnya untuk jalur jalan umum sekitar masjid sebagai bagian dari fasilitas penerangan jalan umum (PJU) berbasis energy terbarukan.
Sambutan dari Ketua KK
Serah terima sistem penerangan fasilitas umum
[:]