Implementasi Sistem Pemantau Ruang Tumbuh untuk Keperluan Budidaya Sayur-Sayuran dengan Sistem Akuaponik di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

Kondisi Rumah Hidroponik pada saat kunjungan hari Sabtu, 30 Januari 2021

Sebagai bentuk tindak lanjut hasil evaluasi dan rekomendasi dari kegiatan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dan INNOVILLAGE pada tahun 2020, Prodi S1 Teknik Fisika dan KK Rekayasa Instrumentasi dan Energi mendukung dan menggerakkan civitas akademika yang meliputi dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan ide dan pemikiran dalam rangka menerapkan teknologi Mandiri Pangan, Ekonomi, dan Energi berbasis 4.0 dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terutama dilingkungan masyarakat. Dukungan tersebut mendorong tim civitas akademika untuk membuat suatu kerangka kerja global selama 3 tahun dengan tema Civitas Akademika Teknik Fisika Bersama Masyarakat Desa Citeureup untuk Mandiri Pangan, Ekonomi, dan Energi berbasis Internet of Thing (IoT). Fokus yang dijadikan sasaran kegiatan pengabdian masyarakat yaitu masyarakat sekitar kampus Telkom University tepatnya di Desa Citeureup.

Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Ahmad Qurthobi, M. Ramdlan Kirom, Rahmat Awaludin Salam, dan Endang Rosdiana, yang didukung oleh beberapa orang mahasiswa Program Studi Teknik Fisika, mengambil peran pada kegiatan tersebut dengan memfokuskan diri pada penerapan sistem akuaponik yang dilengkapi dengan sistem pemantauan otomatis. Warga Desa Citereup yang harus selalu pergi ke pasar akan berpotensi menyebabkan peningkatan penyebaran Covid-19. Warga Desa Citereup harus mandiri untuk dapat mengonsumsi makanan yang biasa ditemukan di pasar seperti ikan atau sayuran.

Akuaponik merupakan penggabungan dari sistem hidroponik(bercocok tanam tanpa tanah) dan akuakultur(beternak ikan atau organisme dalam air yang lain) yang dapat menghasilkan produk berupa tanaman dan ikan secara cepat dan efisien. Teknologi ini memanfaatkan limbah kotoran yang dihasilkan ikan sebagai nutrisi bagi tanaman. Disisi yang lain, dengan adanya proses penyerapan nutrisi tersebut, kondisi air yang menjadi tempat tinggal ikan akan menjadi lebih baik. Dengan pemanfaatan teknologi akuaponik, produk yang dihasilkan dan didapatkan oleh manyarakat menjadi lebih beragam. Namun, untuk menjamin kualitas dan kondisi selama proses berlangsung, perlu adanya sistem pemantauan yang baik.

Rancangan sistem akuaponik yang terintegrasi\

 

Proses pemasangan paving blok di dalam dan disekitar rumah hidroponik
Proses pembuatan kolam penampungan nutrisi yang terkoneksi langsung dengan kolam lele
M. Airlangga, salah satu mahasiswa turut membantu kegatan pengabdian masyarakat
Pemasangan pipa paralon yang digunakan sebagai tempat peletakan media tanam
Paranet dan plastik fiber dipasang sebagai lapisan pelindung baru untuk rumah hidroponik

Pada sebuah ruang tumbuh akar tanaman yang sekaligus menjadi tempat tinggal organisme air, pemantauan kondisi untuk menjamin proses yang berjalan adalah sebuah keharusan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pemantauan yang dapat mendeteksi parameter-parameter seperti temperatur, pH, dan kadar nutrisi. Namun, sistem pemantauan yang dirancang harus memberikan kemudahan bagi pengguna, khususnya masyarakat yang akan memanfaatkan teknologi tersebut. Harapan dari sistem pemantauan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara menjaga kualitas dari proses bercocok tanam sekaligus memberikan nilai lebih dari produk yang akan dihasilkan.

Rancangan alat sistem pemantau temperatur dan nutrisi ruang tumbuh akar yang akan dipasang pada sistem akuaponik
Pengujian alat sebelum dilakukan instalasi di lapangan

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *